Ibadah Haji 2020 Terancam Batal Karena Virus Corona


Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk menunda kegiatan umrah sepanjang tahun 2020 untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona jenis COVID-19. Keputusan resmi yang diumumkan pada Rabu, 4 Maret ini, belum pernah dilakukan sebelumnya sepanjang sejarah dalam pelaksanaan umrah. Hal ini memicu kekhawatiran ketidakpastian penyelenggaraan ibadah haji.

Sebelumnya Arab Saudi mengumumkan kasus pertama virus corona, dari warga yang baru kembali dari Iran melalui Bahrain. Hal ini diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Senin, 2 Maret 2020. Kementerian menyebutkan di akun resmi Twitter miliknya bahwa seseorang itu, yang kini dikarantina di rumah sakit, merahasiakan kunjungannya ke Iran setibanya di Arab Saudi.

Seperti di beritakan dari Channel News Asia, Kamis, 5 Maret 2020, penangguhan itu bersifat sementara. Namun ibadah umrah yang menarik jutaan orang setiap tahun, keputusan penundaan ini memiliki dampak potensial yang sangat besar.

Pemerintah Arab Saudi yang khawatir akan penyebaran virus mematikan itu di seluruh Timur Tengah, pekan lalu mengumumkan penangguhan visa untuk umrah dan melarang warga dari Dewan Kerja Sama Teluk (Gul Cooperation Council) yang beranggotakan enam negara memasuki Mekah dan Madinah. Arab pada Rabu mengkonfirmasikan kasus kedua, seorang warga yang terinfeksi setelah kembali dari Iran menjadi hotspot virus corona di luar China.

Kegiatan umrah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun, mampu menarik jutaan muslim dari penjuru dunia. Keputusan untuk menunda umrah ini menjelang datangnya bulan puasa Ramadan yang dimulai pada akhir. Ramadan merupakan periode yang disukai untuk pergi haji.

Ibadah haji dan umrah merupakan pemasukan utama bagi Arab Saudi. Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman melakukan reformasi dengan mengeluarkan visi 2020 yang tidak lagi menggantungkan penerimaan dari minyak untuk pertumbuhan ekonomi. Arab akan mendorong sumber pendapatan lain untuk mendongkrak ekonomi, termasuk dari pariwisata religius.

Pemerintah Arab berharap ada 30 juta wisatawan religius yang masuk setiap tahun hingga 2030. "Penundaan umrah tentu memiliki konsekuensi besar terhadap perekonomian Arab," kata Karen Young, seorang sarjana di American Enterprise Institute kepada AFP.

"Di tengah harga minyak yang turun, ini tentu menjadi tahun yang menyulitkan. Apalagi Arab memiliki keterbatasan instrumen fiskal," ucap Young.

Pada tahun lalu, sekitar 2,54 juta muslim melaksanakan ibadah haji. Tahun ini pelaksanaan ibadah yang merupakan bagian dari rukum Islam itu akan dilaksanakan pada akhir Juli. Bila wabah virus corona masih berlanjut, kemungkinan pelaksanaan ibadah haji terancam batal.