Pamer Kemolekan Tubuh Istrinya di Twitter, Suami Sudah 9 Kali Jual Istrinya Untuk Melayani 4 Pria Sekaligus!
Praktik prostitusi online yang belum lama ini dibongkar petugas Polres Tuban memang bikin geleng-geleng kepala, bahkan mengelus dada.
Bagaimana tidak, suami sang wanita lah yang bertindak sebagai penjual atau mucikari.
Ardian Ergan Mardani (28) memasang foto-foto seksi dan bugil istrinya di laman Twitter Pasutri Solo, dan menjualnya sesuai harga kesepakatan.
Yang semakin ironis, istrinya, S (23) dipaksa untuk menjalankan seks foursome atau melakukan hubungan badan bersama tiga pria sekaligus.
Dimana dua pelanggannya, dan satunya adalah Ardian.
Mengenai tindakan bejatnya, Ardian mengaku ingin melakukan fantasi seksual akibat sering menonton video porno.
“Selain mencari fantasi seks, kami juga belum punya anak selama dua tahun menikah,” dia menuturkan alasannya.
Bisnis lendir itu sendiri sudah dilakoninya sejak satu tahun terakhir. Dan terhitung, sudah sembilan kali melakukan transaksi di berbagai kota, dengan tarif bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 6 juta, melansir jatim.suara.com.
“Kalau sudah sepakat dengan harganya, kami minta berapa persen uangnya untuk ditransfer ke ATM. Uang itu kita gunakan untuk ongkos transportasi dan biaya hotel,” terang Ardian.
Sementara Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono menuturkan, penggerebekan kasus prostitusi online ini bermula dari informasi masyarakat, bahwa ada tindakan asusila di sebuah hotel.
“Para pelaku memang sudah check-in di Fave Hotel Tuban dengan nomor kamar 211,” kata Kapolres.
Bagaimana tidak, suami sang wanita lah yang bertindak sebagai penjual atau mucikari.
Ardian Ergan Mardani (28) memasang foto-foto seksi dan bugil istrinya di laman Twitter Pasutri Solo, dan menjualnya sesuai harga kesepakatan.
Yang semakin ironis, istrinya, S (23) dipaksa untuk menjalankan seks foursome atau melakukan hubungan badan bersama tiga pria sekaligus.
Dimana dua pelanggannya, dan satunya adalah Ardian.
Mengenai tindakan bejatnya, Ardian mengaku ingin melakukan fantasi seksual akibat sering menonton video porno.
“Selain mencari fantasi seks, kami juga belum punya anak selama dua tahun menikah,” dia menuturkan alasannya.
Bisnis lendir itu sendiri sudah dilakoninya sejak satu tahun terakhir. Dan terhitung, sudah sembilan kali melakukan transaksi di berbagai kota, dengan tarif bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 6 juta, melansir jatim.suara.com.
“Kalau sudah sepakat dengan harganya, kami minta berapa persen uangnya untuk ditransfer ke ATM. Uang itu kita gunakan untuk ongkos transportasi dan biaya hotel,” terang Ardian.
Sementara Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono menuturkan, penggerebekan kasus prostitusi online ini bermula dari informasi masyarakat, bahwa ada tindakan asusila di sebuah hotel.
“Para pelaku memang sudah check-in di Fave Hotel Tuban dengan nomor kamar 211,” kata Kapolres.