Tidak Mau Hidup Susah, Suami Pilih Poligami dan Tusuk Istri Tua Hingga Tewas


Inilah salah satu penyebab praktik poligami mendapat stigma buruk di mata masyarakat awam. Ketidaksiapan serta tidak adanya rasa tanggungjawab besar sang suami membuat istri pertama mendapat kehidupan yang tidak adil.

Apalagi, dalam kasus ini, Handoko melakukan praktik poligami dengan alasan tidak mau hidup susah bersama istri pertamanya, Anis Suningsih (34).

Padahal, Anis telah memberikan tiga anak untuk Handoko. Sedangkan istri kedua yang dinikahinya belum memberikan keturunan hingga saat ini.

Bahkan yang lebih bikin geleng kepala, Handoko menyusun ‘skenario’ pembunuhan demi menyingkirkan istrinya dari hidupnya.

Adapun skenario yang dibuatnya, yakni membuat korban seolah mati dibunuh begal.

Dengan turut dibantu oleh kedua rekannya (identitas dirahasiakan polisi untuk kepentingan penyelidikan), Handoko membegal istrinya, sebelum akhirnya korban ditemukan tergeletak dengan luka parah di areal perkebunan jagung di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Rabu (5/2/2020) malam.

“Salah satu latar belakang pembunuhan itu berkaitan dengan kisruh di rumah tangganya seputar praktik poligami yang dilakukan oleh pelaku,” kata Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani, dilansir Merdeka.com.

“Selain masalah poligami, juga ada faktor desakan ekonomi. Korban hidup sulit dengan tiga anak, sedangkan istri kedua hidup mapan tanpa anak,” tambah Kombes M Barly Ramadani.

Tidak cukup sampai di situ, pelaku Handoko juga sempat pura-pura syok dan akting menangis ketika melihat jasad istrinya terbujur kaku di kamar jenazah, dengan perut penuh luka tusuk.

Saat ini, baik kedua eksekutor maupun otak pembunuhan telah berhasil diamankan kepolisian.

Kombes M Barly Ramadani mengatakan, “Pendalaman masih terus dilakukan, termasuk adanya kemungkinan keterlibatan istri muda pelaku Handoko, masih kami selidiki.”Padahal, Anis telah memberikan tiga anak untuk Handoko. Sedangkan istri kedua yang dinikahinya belum memberikan keturunan hingga saat ini.

Bahkan yang lebih bikin geleng kepala, Handoko menyusun ‘skenario’ pembunuhan demi menyingkirkan istrinya dari hidupnya.

Adapun skenario yang dibuatnya, yakni membuat korban seolah mati dibunuh begal.

Dengan turut dibantu oleh kedua rekannya (identitas dirahasiakan polisi untuk kepentingan penyelidikan), Handoko membegal istrinya, sebelum akhirnya korban ditemukan tergeletak dengan luka parah di areal perkebunan jagung di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Rabu (5/2/2020) malam.

“Salah satu latar belakang pembunuhan itu berkaitan dengan kisruh di rumah tangganya seputar praktik poligami yang dilakukan oleh pelaku,” kata Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani, dilansir Merdeka.com.

“Selain masalah poligami, juga ada faktor desakan ekonomi. Korban hidup sulit dengan tiga anak, sedangkan istri kedua hidup mapan tanpa anak,” tambah Kombes M Barly Ramadani.

Tidak cukup sampai di situ, pelaku Handoko juga sempat pura-pura syok dan akting menangis ketika melihat jasad istrinya terbujur kaku di kamar jenazah, dengan perut penuh luka tusuk.

Saat ini, baik kedua eksekutor maupun otak pembunuhan telah berhasil diamankan kepolisian.

Kombes M Barly Ramadani mengatakan, “Pendalaman masih terus dilakukan, termasuk adanya kemungkinan keterlibatan istri muda pelaku Handoko, masih kami selidiki.”