Heboh Pohon 'Petai' Raksasa di Banjarnegara..BEGINI PENAMPAKANNYA!


Buah yang mirip petai berukuran jumbo ditemukan warga di Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Warga berharap, ada ahli yang meneliti 'petai' raksasa tersebut.

Salah seorang warga Desa Panawaren Agus Martin mengatakan, hingga saat ini buah tersebut hanya didiamkan. Sesekali hanya digunakan untuk foto oleh warga.

"Kegunaan buah ini apa, kami belum tahu. Paling ada orang ke sini terus foto bareng dengan buah ini," ujarnya saat ditemui di Desa Panawaren, Senin (23/3/2020).

Untuk itu, warga berharap ada ahli yang mau meneliti buah tersebut. Apakah bisa dimanfaatkan atau justru sebaliknya, membahayakan.

"Kami warga di sini berharap buah ini diteliti. Apakah bisa dikonsumsi, atau bisa dimanfaatkan untuk obat, atau malah sebaliknya membahayakan," katanya.


Usai Viral, Warga Awasi Pohon 'Petai' Raksasa di Banjarnegara

Penemuan buah menyerupai petai berukuran jumbo di hutan Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara menjadi kekhawatiran tersendiri bagi warga. Sebab, pohon 'petai' raksasa itu saat ini viral.

Salah seorang warga Desa Panawaren, Agus Martin mengaku tidak menyangka jika foto 'petai' raksasa bakal viral di media sosial. 'Petai' raksasa tersebut ditemukan warga saat melakukan penanaman pohon di hutan yang berada sekitar 7 kilometer dari permukiman.

"Awalnya hanya foto dokumentasi diunggah di medsos. Ternyata viral, mungkin karena bentuknya seperti petai tapi besar," ujarnya saat ditemui di Desa Panawaren, Senin (23/3/2020).

Dengan viralnya buah 'petai' raksasa ini, warga akan lebih sering memantau pohonnya di hutan. Apalagi, saat dilihat di lokasi penemuan, tidak ada pohon 'petai' raksasa lainnya.

"Pohonnya hanya ada satu. Sementara ini, warga nanti akan terus memantau. Kalau memang nanti bisa bermanfaat, bijinya ini bisa ditanam lagi. Tapi tetap kami menunggu ada penelitian dari ahli," katanya.

Agus mengatakan, pihaknya masih akan terus melakukan penanaman pohon di hutan tersebut. Hal ini dilakukan agar saat musim kemarau warga tidak kesulitan air bersih.

"Di sini, warga mengambil air dari hutan itu. Saat musim kemarau kemarin, kami kekurangan air bersih. Jadi kami inisiatif untuk menanam pohon. Selain itu juga untuk mencegah tanah longsor. Karena di sini daerahnya berbukit-bukit," terang Agus.

Diberitakan sebelumnya, 'petai' raksasa ini ditemukan warga Desa Panawaren di hutan lindung Pringamba 2 di Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Panjangnya antara 1 meter hingga 1,2 meter. Sedangkan jumlah biji pada 'petai' tersebut antara 10 hingga 14 biji.

"Kalau di pete (petai) menyebutnya mata. Jadi ini sama seperti pete, matanya ada yang 10, 12 sampai ada juga yang 14 mata," kata warga Desa Panawaren, Agus Martin.

Tak hanya itu, pohon buah tersebut juga berbeda dengan pohon petai pada umumnya. Saat ditemukan, besar pohonnya sebesar lengan orang dewasa dan merambat.

"Pohonnya ini merambat di pohon besar. Kami sempat melihat-lihat di sekitarnya, tetapi hanya ada satu pohon. Sekarang di pohon itu masih ada 3 atau 5 buah masih di pohon," tuturnya.