HARAP WASPADA! Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Jakarta Paling Banyak..!!!


Sampai saat ini, Indonesia mengklaim bahwa belum ada pasien positif virus corona di Indonesia.

Tapi ternyata, sebagaimana dilansir wartakotalive.com, di Indonesia sudah ada 136 orang pasien dalam pengawasan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Pasien dalam pengawasan tertinggi berada di Jakarta sebanyak 35 orang.

Sementara untuk di Batam sebanyak 11 Orang.

Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Dalam hal ini Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Laboraturium Rujukan Penyakit-penyakit Infeksi.

Hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan novel corona virus per 27 Februari 2020.

Sebelumnya, pasien dalam pengawasan ini tersebar di 44 rumah sakit yang ada di 22 Provinsi di Indonesia.

Di antaranya DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 Orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 oang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang, Sulsel 2 orang, Jambi 1 orang, Papua Barat 1 orang, NTB 2 orang, Bengkulu 1 orang, Kalbar 1 orang, Kalteng 1 orang, Sultra 1 orang, Maluku 1 Orang, Sumbar 1 orang, Babel 1 orang, Sumsel 2 orang.

Untuk diketahui, Pasien dalam pengwasan ini mempunyai gejala dan riwayat tertentu.

Seperti demam tinggi dan suhu badannya mencapai 38 derajat Celcius, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan
pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan gambaran radiologis.

Riwayat perjalanan ke China atau wilayah negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum gejala timbul. Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCOV.

Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konformasi Corona Virus atau wilayah negara yang terjangkit.

Dinkes DKI Pastikan Tak Ada Pasien Positif Corona: 115 Dipantau, 32 Diawasi



Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta merilis data terkait penanganan virus corona. Sebanyak 115 orang berstatus dipantau kondisi kesehatannya dan 32 pasien statusnya dalam pengawasan.

Meski demikian, Dinkes menyatakan tak ada kasus positif corona di DKI sampai hari ini. Pernyataan itu didasari hasil tes laboratorium terhadap orang-orang yang menunjukkan gejala virus dengan sebutan COVID-19 itu.

Dinkes DKI menjelaskan status 'dipantau' disematkan kepada orang yang mengalami gejala ringan dan punya riwayat perjalan ke negara terjangkit. Sementara status 'diawasi' disematkan kepada orang yang mengalami demam hingga dilakukan pemeriksaan tenggorokan (swab).

Dinkes DKI menyebutkan keterangan tertulis ini dibuat untuk mengklarifikasi kabar yang beredar soal adanya kasus pasien positif virus corona di Jakarta. Kabar tersebut dibantah.

"Menindaklanjuti beredarnya informasi yang tidak benar mengenai adanya virus COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta melalui penyebaran foto dari salah satu slide dalam paparan Dinas Kesehatan," tulis Dinkes DKI dalam siaran pers, Sabtu (29/2/2020).

"Pada slide tersebut, yang dimaksud dengan 'kasus COVID-19' adalah menunjuk pasien dengan dugaan awal COVID-19 karena memiliki gejala dan riwayat perjalanan dari negara terjangkit," sambung dia.

Dinkes DKI menegaskan hasil pemeriksaan sampel di laboratorium, yang dilakukan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menunjukkan hasil negatif corona. Dinkes menjelaskan orang dalam pemantuan dan pasien dalam pengawasan tersebut, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, tersebar di lima wilayah DKI dan luar DKI.

Jumlah orang yang dipantau dan diawasi tersebut merupakan jumlah akumulasi sejak Januari 2020.

"Terdapat 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI (sesuai gambar pie chart)," jelas Dinkes DKI.